Storytelling Lewat Fotografi (10 Menit)
Subtopik: Emosi & Nilai Brand dalam Gambar
A. Konsep Dasar (2 Menit)
“Foto yang kuat adalah foto yang bercerita.”
Foto yang bagus tidak hanya indah, tapi punya makna.
Audiens ingin merasakan sesuatu, bukan hanya melihat.
Visual storytelling membangun koneksi emosional antara brand dan pelanggan.
B. Contoh Nyata (3 Menit)
Tampilkan dua gambar produk:
Produk difoto polos di atas meja
Produk yang sama, tapi sedang digunakan seseorang dalam situasi tertentu (misalnya kopi pagi hari di teras saat matahari terbit)
Tanya audiens:
“Mana yang membuat Anda merasa ingin membelinya?”
Biasanya, foto dengan konteks dan suasana punya dampak emosional yang lebih besar.
C. Teknik Visual Storytelling (5 Menit)
Berikan 4 elemen penting dalam storytelling visual:
Karakter
Siapa tokohnya? Bisa manusia, hewan, atau produk sebagai “tokoh utama.”
Gunakan ekspresi wajah, gesture, atau suasana sekitar untuk memperkuat cerita.
Latar Belakang (Setting)
Di mana cerita ini terjadi? Dapur hangat? Ruang kerja? Jalanan kota?
Latar memberi konteks dan memperkuat nilai brand (misal: minimalis, alami, premium).
Pencahayaan (Lighting)
Cahaya bisa membangun suasana: hangat, misterius, dramatis, ceria.
Contoh: pencahayaan lembut untuk brand ramah & natural, pencahayaan keras untuk gaya maskulin atau edgy.
Momen
Tangkap “detik yang berbicara.” Misal: tumpahan kopi, senyum pelanggan, tangan menyentuh produk.
Momen yang jujur > pose yang dibuat-buat.
“Storytelling dalam fotografi bukan tentang apa yang Anda tunjukkan, tapi tentang apa yang dirasakan orang ketika melihatnya.”